Pasti banyak yang bertanya-tanya apa sih cetacean itu, karena ga banyak orang yang tau istilah cetacean, tapi kalo paus dan lumba-lumba pasti banyak yang tau. Paus dan lumba- lumba adalah kelompok dari cetacean.
Cetacean berasal dari bahasa Latin cetus yang artinya hewan besar, dan bahasa Yunani ketos artinya monster laut. Cetacean adalah kelompok mamalia laut dari ordo Cetacea, yang memiliki ukuran tubuh lebih besar dari pada binatang laut lainnya ( Mead dan Gold, 2002). Terdapat 86 jenis Cetacean di dunia, 31 jenis diantaranya terdapat di Indonesia, 12 jenis paus dan sisanya pesut serta lumba-lumba. Lumba-lumba dan kelompok Cetacean lainnya merupakan salah satu biota yang melakukan pergerakan dari Samudera Pasifik dan Samudera Hindia yang terjadi melalui terusan Kepulauan Sunda Kecil yang membentang sepanjang 900 km dari Selat Sunda sampai dengan paparan Sahul (Pet & Yeager, 2000).
Sekilas, paus, lumba-lumba, dan pesut tampak
seperti ikan, dan sering kali kita menyebut hewan ini “ikan paus” ataupun “ikan
lumba-lumba”. Mamalia dan ikan (pisces) adalah kelas dalam filum chordata yakni hewan bertulang belakang (vertebrata) yang memiliki kemiripan dengan hewan invertebrata. Namun, ada perbedaan besar antara keduanya. Inilah alasan mengapa paus dan lumba-lumba tidak cocok disebut ikan:
dari anatominya saja sudah bisa kita lihat kalo ikan dan paus tidaklah sama:
1. Pernafasan
pasti semua orang tau donk klo ikan bernafas dengan insang,, sedangkan paus dan lumba-lumba bernafas menggunakan paru-paru. Hal inilah yang menyebabkan paus dan lumba-lumba harus berenang ke permukaan untuk kembali menghirup oksigen karena struktur paru-paru yang tidak dapat mengambil oksigen dari air seperti halnya ikan yang bernafas menggunakan insang.
2. Rambut
wauuuuuwwww ternyata paus dan lumba-lumba juga punya rambut lho. Percaya atau tidak walaupun hanya sedikit sekali , paus dan lumba-lumba memiliki rambut yang terdapat di badannya. Namun, bisa dipastikan setiap paus dan lumba-lumba dewasa dapat memiliki rambut tipis yang tumbuh di beberapa permukaan tubuhnya. ikan mana ada yang berambuuut
Baik paus dan lumba-lumba adalah hewan berdarah panas alias homoiterm. Suhu tubuh keduanya tidak terpengaruhi oleh suhu lingkungan layaknya manusia yang memiliki suhu stabil. Kecuali kalau demam
Sempurnanya jantung pada paus dan lumba-lumba adalah alasan stabilnya suhu tubuh keduanya. Sama seperti manusia, keduanya memiliki jantung dengan sekat yang membagi ruangan jantung menjadi empat dengan sempurna.
3.Berdarah panas dan memiliki jantung dengan empat ruang
Baik paus dan lumba-lumba adalah hewan berdarah panas alias homoiterm. Suhu tubuh keduanya tidak terpengaruhi oleh suhu lingkungan layaknya manusia yang memiliki suhu stabil. Kecuali kalau demam
Sempurnanya jantung pada paus dan lumba-lumba adalah alasan stabilnya suhu tubuh keduanya. Sama seperti manusia, keduanya memiliki jantung dengan sekat yang membagi ruangan jantung menjadi empat dengan sempurna.
sedangkan ikan adalah hewan berdarah dingin alias poikilotermik yang suhu tubuhnya tergantung dengan suhu lingkungan.
4.Melahirkan bukan bertelur dan memiliki kelenjar susu
proses reproduksi paus dan lumba-lumba. Sudah dibuktikan secara biologis bahwa keduanya melahirkan, bukan bertelur. Bukan juga ovovivipar seperti beberapa species ikan. Layaknya manusia, paus dan lumba-lumba berkembang biak dengan melahirkan. Wow tidak disangka ya.
Kalau mamalia air, bayi terlahir dengan ekor terlebih dahulu supaya tidak tenggelam.(mungkin juga biar si bayi nggak mati megap kemasukan air kalau kepalanya dulu, soalnya dari buntut keluar sampai total birth itu bisa 3 jam-an)..
Mamalia darat yg keluar kepala dulu (kalau kaki dulu namanya sungsang )
Sesudah mengambil napas pertama, bayi langsung menyusu pada induknya. Karena tak memliki puting susu, sebagai gantinya ada semacam lubang pada kelenjar susu dekat bagian ekor. Nah, bayi pun menyelipkan lidahnya di situ sambil merapatkan diri. Saat itulah sang induk menyemprotkan cairan susunya ke mulut si bayi yang menganga lebar.
Masa penyusuan tergantung jenis spesies, tetapi umumnya berlangsung sekitar 12-18 bulan. Masa menyusui sekaligus merupakan masa pengasuhan. Maka, tak mengherankan, baik bayi paus maupun lumba-lumba, saat masih bayi selalu mengikuti ke mana pun induknya pergi. Di saat itu pula sang ibu mengajari bayinya mencari makan.
Masa penyusuan tergantung jenis spesies, tetapi umumnya berlangsung sekitar 12-18 bulan. Masa menyusui sekaligus merupakan masa pengasuhan. Maka, tak mengherankan, baik bayi paus maupun lumba-lumba, saat masih bayi selalu mengikuti ke mana pun induknya pergi. Di saat itu pula sang ibu mengajari bayinya mencari makan.
anakan yang sudah berumur 3-5thn biasanya akan meninggalkan kawanan induknya. untuk berkelana dan mencari makan sendiri.
sumber:
Mead, James G., dan Gold, Joy P. 2002. Whale and Dolphin In Question: the Smithsonian answer book.
Smithsonian Institution Press. Washington dan London,10-23 .
Pet, J.S. &
Yeager, C. 2000. Rencana Pengelolaan 25 Tahun Taman Nasional
Komodo. Direktorat Jenderal Perlindungan dan Konservasi Alam. Buku 1 : Rencana Pengelolaan. Jakarta.
92 hlm.