Sabtu, 03 Mei 2014

My last Trip,,,Pulau Koon, Pulau Seribu Ombak


25 Juni 2013
Berangkat ke Bali dengan segala persiapan yang serba minimalis waktu alias mendadak dngan tujuan akhir adalah AMBOOOOONNNN yipiiiiieeeee,,,,,,, 25 Juni msh di Semarang, 26 Juni sampai di Bali, 


27 juni kami bertiga berangkat ke Ambon transit di Makasar dan akhirnya sampai di Ambon 28 Juni. Badan masih pegel-pegel ga pake istirahat langsung lanjut perjalanan ke Pulau Seram Bagian Timur tapatnya adalah Kab. Bula. Sampai di Ambon pukul 7.00 WIT dan sampai di Bula sekitar pukul 24.00 WIT dan paginya pukul 8.00 WIT 29 Juni lanjut perjalanan ke Pulau Gorom lewat jalur laut karena memang cuma bisa ditempuh lewat jalur laut yang kurang lebih ditempuh selama 12 jam kalo laut sedang bersahabat sih 12 jam terombang-ambing di laut bukan masalah tapi saat itu laut sedang tidak bersahabat satu persatu dari kami pun tepar,,,hehehehe Lima hari perjalanan kami akhirnya berakhir di rumah bapak Raja Kataloka. time to sleeppppppp,,,ZzzzZzzzzz

Masih di Pulau Gorom, disana kami melakukan wawancara dengan nelayan setempat selama satu minggu mengenai aktivitas perikanan di daerah Gorom dan sekitarnya serta pendapat masyarakat tentang di buatnya peraturan adat tentang larangan menangkap ikan di sekitar Pulau Koon yang di duga sebagai tempat pemijahan ikan untuk daerah Gorom dan sekitarnya. selain di Pulau Gorom kami melakukan wawancara dengan masyarakat nelayan di beberapa pulau di sekitar Pulau Koon, Yaitu Pulau Grogos dan Pulau panjang. setelah sesi wawancara seles kami dan tim pendukung melakukan survey langsung di Perairan Koon.
Pulau Koon, Seram Bagian Timur...

hari itu cuaca kurang bersahabat dengan kami, tapi kami tetap harus kelaut dan menyelam,mengambil data SPAGs (Spawning Aggregation Site) atau bahasa gampangnya monitoring tempat pemijahan ikan,, mungkin banyak orang yang berfikir tempat ikan kawin aja pake dimonitoring, kurang kerjaan,,,tapi itulah pekerjaan kami kaum konservasi melakukan hal yang kadang dianggap sebagian orang sebagai tindakan kurang kerjaan,,tapi itu menyenangkan lhoooo,,,,heheheeeheBigeye Trevally gerombolan Bigeye Trevally (sodaranya ikan GT yg sering ditangkap di Mancing Mania) :) ,, ga banyak orang yang bisa liat secara langsung lho,,,


penyelaman pertama berjalan lancar meski dibawah sana kami harus mengeluarkan segenap tenaga untuk melawan arus yang kencang.. ternyata ga cuma dibawah saja yang butuh perjuangan,,saat kami muncul dipermukaan ternyata hujan turun cukup deras dan kami terombang ambing dipermukaan sambil menunggu kapal yang membawa kami mendekat. cuaca yang kurang bersahabat ini membuat kamimemutuskan untuk berlabuh di Pulau Koon. Pulau berpasir putih tanpa penghuni,,,yeeee,,,serasa pulau milik sendiri,, tapi pulau ini merupakan pulau konservasi,, nelayan dilarang menangkap ikan di sekitar pulau ini.
Pulau Koon, Seram Bagian Timur narsis dulu

setelah satu jam menunggu akhirnya kami kembali ke titik monitoring selanjutnya, tapi ternyata cuaca dilaut masih kurang bersahabat, ombak masih cukup tinggi dan akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke penginapan.. hari berikutnya kami tetap melanjutkan monitoring yang tertunda, meski angin, panas, hujan dan ombak selalu menemani monitoring kami tapi kami tetap melanjutkan monitoring demi hasil monitoring yang maksimal,,, :) Monitoring pun selesei pada hari ke 7 dan kami bersiap-siap untuk kembali ke Ambon,,

Dan kabarnya saat ini Pulau Koon telah di tetepkan sebagai darah konservasi yang di lindungi. Semoga Kelestarian Pulau Koon dapat terjaga selama-lamanya,,, amin